NAMA : R.ALPIAN SYAH.P
KELAS : XIMIPA
SEKOLAH : SMA ARRAHMAH DEPOK
KELAS : XIMIPA
SEKOLAH : SMA ARRAHMAH DEPOK
(1.)5 Ayat Dalam Al-Quran Yang Berkaitan Dengan Transfusi Darah.
1. ~QS. Al-Baqarah [2]:30~ -- الدِّمَاءَ -- l-dimāa -- [the] blood[s] --
1. ~QS. Al-Baqarah [2]:30~ -- الدِّمَاءَ -- l-dimāa -- [the] blood[s] --
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
2. ~QS. Al-Baqarah [2]:84~ -- دِمَاءَكُمْ -- dimāakum -- your blood --
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنفُسَكُم مِّن دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.
3. ~QS. Al-Baqarah [2]:173~ -- وَالدَّمَ -- wal-dama -- and [the] blood --
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّـهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
4. ~QS. Al-Maidah [5]:3~ -- وَالدَّمُ -- wal-damu -- and the blood --
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّـهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
5. ~QS. Al-An'am [6]:145~ -- دَمًا -- daman -- blood --
قُل لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَّسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّـهِ بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena sesungguhnya semua itu kotor -- atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(2.)Sejarah Transfusi Darah.
11. Sejarah transfusi darah pertama tercatat dilakukan di abad ke-17 oleh seorang dokter bernama Jean Baptiste Denis. Ia mencoba melakukan transfusi darah domba ke tubuh manusia. Tentu saja usahanya mengalami kegagalan. Namun, setidaknya ia telah berusaha mencari cara menyelamatkan nyawa pasiennya. Dan upaya ini membuka wacana serta cakrawala baru dunia kedokteran, bahwa jika dilakukan dengan benar, hal ini bisa menyelamatkan nyawa.
Terapi penyembuhan menggunakan transfusi darah mulai sukses dilakukan setelah Karl Lansteiner dan dua rekan penelitinya menemukan sistem penggolongan darah ABO pada awal tahun 1900-an. Sejak saat itu transfusi darah yang aman dari satu manusia kepada manusia lainnya menjadi hal yang mungkin dilakukan, dengan risiko merugikan yang bisa diminimalkan.
Sejarah medis mencatat, transfusi darah pertama yang berlangsung dengan sukses dan aman terjadi pada tahun 1907, dilakukan oleh Dr. Reuben Ottenberg (1882-1959) dari Rumah Sakit Mount Sinai, New York, Amerika Serikat. Pada tahun 1913, seorang dokter bedah di rumah sakit yang sama, Dr. Richard Lewisohn menemukan bahwa dengan menambahkan sitrat ke dalam darah, bisa mencegah penggumpalan yang biasanya terjadi jika darah disimpan beberapa lama.
Penemuan ini menjadi dasar untuk pengantar bagi teknik modern pentransfusian darah dan sekaligus menjadi awal bagi terbentuknya bank darah modern. Berkat penemuan metode Lewisohn, maka darah dari pendonor darah bisa disimpan selama dua hingga tiga minggu di lemari pendingin sebelum digunakan.
Transfusi darah terhadap manusia yang menggunakan Metode Lewisohn’s pertama kalinya dilakukan oleh Dr. Howard Lilienthal (1860-1946). Perang Dunia I menjadi momentum berharga bagi dunia kemanusiaan, karena transfusi dengan menggunakan darah yang kompatibel (sesuai dengan golongannya) untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala yang sangat besar dan berhasil menyelamatkan banyak nyawa dari para prajurit yang terluka.
Sejak saat itu operasi-operasi besar seperti operasi jantung, paru-paru, dan sistem pernafasan yang di masa-masa sebelumnya mustahil untuk dilakukan (karena risiko kehilangan darahnya sangat besar) sekarang menjadi lebih mudah untuk dilaksanakan, asal tersedia donor darah untuk mengganti darah yang hilang.
Terapi penyembuhan menggunakan transfusi darah mulai sukses dilakukan setelah Karl Lansteiner dan dua rekan penelitinya menemukan sistem penggolongan darah ABO pada awal tahun 1900-an. Sejak saat itu transfusi darah yang aman dari satu manusia kepada manusia lainnya menjadi hal yang mungkin dilakukan, dengan risiko merugikan yang bisa diminimalkan.
Sejarah medis mencatat, transfusi darah pertama yang berlangsung dengan sukses dan aman terjadi pada tahun 1907, dilakukan oleh Dr. Reuben Ottenberg (1882-1959) dari Rumah Sakit Mount Sinai, New York, Amerika Serikat. Pada tahun 1913, seorang dokter bedah di rumah sakit yang sama, Dr. Richard Lewisohn menemukan bahwa dengan menambahkan sitrat ke dalam darah, bisa mencegah penggumpalan yang biasanya terjadi jika darah disimpan beberapa lama.
Penemuan ini menjadi dasar untuk pengantar bagi teknik modern pentransfusian darah dan sekaligus menjadi awal bagi terbentuknya bank darah modern. Berkat penemuan metode Lewisohn, maka darah dari pendonor darah bisa disimpan selama dua hingga tiga minggu di lemari pendingin sebelum digunakan.
Transfusi darah terhadap manusia yang menggunakan Metode Lewisohn’s pertama kalinya dilakukan oleh Dr. Howard Lilienthal (1860-1946). Perang Dunia I menjadi momentum berharga bagi dunia kemanusiaan, karena transfusi dengan menggunakan darah yang kompatibel (sesuai dengan golongannya) untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala yang sangat besar dan berhasil menyelamatkan banyak nyawa dari para prajurit yang terluka.
Sejak saat itu operasi-operasi besar seperti operasi jantung, paru-paru, dan sistem pernafasan yang di masa-masa sebelumnya mustahil untuk dilakukan (karena risiko kehilangan darahnya sangat besar) sekarang menjadi lebih mudah untuk dilaksanakan, asal tersedia donor darah untuk mengganti darah yang hilang.
Comments
Post a Comment