Cara mengencerkan larutan dan cara membuat larutan dengan kemolaran tertentu

NAMA : R.ALPIAN SYAH.P
KELAS : XI MIA
SEKOLAH : SMA ARRAHMAN DEPOK

Cara  mengencerkan larutan dan cara membuat larutan dengan kemolaran tertentu

      1.Cara Mengencerkan Larutan

Larutan didefinisikan sebagai campuran yang homogen antara 2 macam zat ataupun lebih. Larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Umumnya zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibanding pelarut. Sedangkan pelarut bisa berupa air ataupun cairan organik seperti metanol, etanol, aseton dan lain-lain.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran.
Rumus sederhana pengenceran sebagai berikut :
M1V1 = M2V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 =  Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan

Misal jika kita akan membuat 500 ml HCl 2 M menggunakan HCl 4 M maka penggunaan rumus pengencerannya adalah 4 M x V1 = 2 M x 500 ml
maka V1 = 250 ml, artinya ambil HCl 4 M sebanyak 250 ml addkan dengan air hingga 500 ml. Sedang pada praktek pengencerannya : masukkan air dulu sebanyak kurang dari 250 ml baru ditambahkan 250 ml HCl 4 M lalu tinggal diaddkan dengan air hingga batas labu takar 500 ml. Praktek perlakuan seperti ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan letupan untuk pengenceran asam pekat.

Prinsip Cara Mengencerkan
  1. Lakukan perhitungan pengenceran
  2. Masukan larutan pekat ke labu takar (dengan pemipetan)
  3. Tambahkan pelarut sampai leher labu takar
  4. Gojok hingga homogen
  5. Tambahkan pelarut sampai batas
  6. Tutup dan gojok lagi
Alat Pengenceran
Labu takar berbagai ukuran
Cara pengenceran larutan bisa menggunakan alat pipet atau labu takar. Penggunaan labu takar akan lebih tepat dalam penaraan volume. Bila menggunakan labu takar, rawat alat dengan cara mencuci dengan sabun lunak dan bilas dengan air kran diikuti akuades. Kemudian biarkan kering sebelum digunakan kembali. Pengeringan labu takar jangan didalam oven.

Pembacaan Miniskus
  1. Letakkan labu takar pada tempat datar
  2. Posisi mata sejajar dengan tanda batas
  3. Untuk bentuk cekung, batas bawah cekungan tepat pada garis batas (misal air)
  4. Untuk cembung, batas atas cembungan tepat pada garis batas (misal Hg)
Beberapa satuan konsentrasi
Jika membuat campuran konsentrasi yang berbeda, rumusnya seperti ini :
  • Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
  • Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam per liter larutan.
  • Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam per 1000 gram penaraan bobot pelarut.
  • Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam perlliter larutan.
  • Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 ml larutan atau 100 gr penaraan bobot.
Untuk persentase, rumus perhitungan begini :
                            gram zat terlarut x 100 %
                   % = ------------------------------       
                                  gram larutan 

(jika satuannya % b/b) ; (baca : persen berat per berat)

macam satuan persen lain :
% b/v (berat per volume)
% v/b (volume per berat)
% v/v (volume per volume)


X = mol suatu zat : mol seluruh zat
M = mol : liter = mmol : ml
M = (1000 : p) X (gram : BM)
N = grek : liter = mgrek : ml
Grek = mol x jumlah H+ atau OH-
                           
Larutan Elektrolit  
Definisinya adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ion (terionisasi) sehingga dapat menghantarkan listrik. 

Elektrolit kuat akan terurai seluruh zat menjadi ion-ion (terionisasi sempurna) sedang elektrolit lemah tidak mampu menguraikan seluruh zat dalam air menjadi ion-ion artinya hanya terionisasi sebagian saja.
Contoh elektrolit kuat antara lain asam-asam kuat ( asam halogen, HNO3, H2SO4 ), basa-basa kuat ( basa alkali, Sr(OH)2, Ba(OH)2 ). Untuk bentuk garam, hampir semuanya merupakan elektrolit kuat. Salah satu ciri dari elektrolit kuat adalah mempunyai reaksi berkesudahan (berlangsung sempurna ke arah kanan). 
Sedang untuk elektrolit lemah contohnya adalah asam-asam lemah, basa-basa lemah. Untuk garam yang tergolong elektrolit lemah adalah garam merkuri (II). Elektrolit lemah mempunyai reaksinya kesetimbangan (elektrolit hanya terionisasi sebagian).
                                     V1 M1 + V2M2
              M camp = -------------------
                                  V1 + V2

 2.  MEMBUAT LARUTAN DENGAN KEMOLARAN TERTENTU

·         Teori Dasar
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
suatu larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah.
Lazimnya salah satu komponen (penyusunnya) larutan semacam itu adalah suatu cairan sebelum campuran itu dibuat. Cairan ini disebut medium pelarut atau solvent. Komponen lain, yang dapat berbentuk cairan, gas, atau padat dibayangkan sebagai terlarut ke dalam komponen pertama. Zat yang terlarut disebut zat terlarut atau solute. Biasanya komponen yang jumlahnya terbanyak yang dianggap sebagai pelarut. Akan tetapi, jika menyangkut air dan larutannya berbentuk cair, maka air yang dianggap sebagai pelarut. (keenan, dkk, 1996 : 372)
Apabila  kita mencampurkan gula dengan air kemudian diaduk, ternyata gula larut, maka diperolehlah larutan gula. Dalam larutan itu kita  tidak dapat lagi membedakan partikel gula dari air walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan didefinisikan sebagai campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat seperti yang sudah dituliskan pada penjelasan pertama. (michael, 1998 : 93)

Zat kimia umumnya diperdagangkan dalam bentuk padatan (Kristal) atau larutan pekat, jarang sekali dalam bentuk laporan siap pakai. Sedangkan percobaan-percobaan di laboratorium sering kali menggunakan larutan encer. Oleh karena itu yang diperlukan harus dibuat dari larutan pekat atau melarutkan zat padat.

          Membuat 500 mL larutan Kcl 0,1 M dari Kcl padat

A. Alat dan bahan

Alat
Ø  Neraca ohaus (alat timbang)

Ø  Batang pengaduk

Ø  Labu ukur 500 mL

Ø  Gelas ukur 200 mL

Ø  Tisu

Ø  Kertas
Ø Corong

Ø Pipet tetes

Bahan                    
v kristal kcl
v Aquades

B.Cara kerja
Pelarutan KCl (500 mL dan 0,1M)
·         Menghitung  massa KCl dengan menggunakan rumus mol.
Menghitung dulu mol KCl dengan

Rumus : n = M×V

Dik : M KCl = 0,1 M
V KCl = 500 mL =0,5 L

Jawab: n = 0,1× 0,5 =0,05mol
Mr KCl = (1×Ar K+1×Ar Cl)
= (1×39+1×35,5)
= 74,5 gram/mol
Kemudian menentukan massa KCl

M  = n × Mr
 = 0,05 mol × 74,5 gram/mol
 = 3,725 gram

·         Setelah itu,menyediakan sepotong kertas kemudian menimbangnya, massa kertas (                       ) dan ditambah dengan massa KCl 1,49 gram diperoleh massa keduanya sama dengan
·         Kemudian kami melarutkan KCl (zat terlarut) di dalam gelas ukur dengan air (pelarut) hingga 40 mL.kemudian mengaduknya dengan menggunakan batang pengaduk sampai KClnya terlarut.
·         Setelah terlarut,dengan menggunakan corong kami memasukan larutan KCl kedalam labu ukur
·           Bilas dengan aquades hingga menyantuh tanda batas
·         Pasang tuup labu ukur kemudian dikocok/kuncang keatas,kebawah sebanyak tiga(3) kali

HASIL DAN PEMBAHASAN
 Hasil pengamatan
 Hasil pengamatan pengenceran larutan CH3COOH
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
Menghitung kepekatan asam cuka
M = 3,2 M
2.
Menghitung volume kepekatan asam cuka
V1 = 47 Ml
3.
Memasukan asam cuka 47 mL ke labu ukur
4.
Menambahkan aqudes ke dalam labu ukur hingga tanda batas
Warna bening
5.
Menutup labu takar dan mengocok 3 kali hingga larutan homogeny
tidak menghasilkan panas,dan lekungan bawah
6.
Memindahkannya/Memasukkan ke dalam botol bersama larutanCH3COOH kelompok lain.

Hasil pengamatan larutan KCl

No.
Percobaan
Pengamatan
1.
Menghitung massa KCl
m = 1,49 gram
2.
Menimbang sepotong  kertas
m = 1,12 gram
3.
Menimbang KCl di neraca ohaus atas sepotong kertas
m = 2,61 gram
4.
Melarutkan KCl di dalam gelas kimia dengan air
Air 40 Ml
5.
Mengaduk larutan dengan batang pengaduk
6.
Memasukan larutan ke dalam labu ukur
7.
Menambahkan aquades hingga tanda batas
Warna bening
8.
Menutup labu ukur dan mengocok 3 kali hingga larutan homogen
Menghasilkan dingin,dan lekungan bawah
9.
Memindahkannya/Memasukkan ke dalam botol bersama larutan KClkelompok lain.


Cara pembuatan

1.      Pembuatan Larutan CH3COOH
Pada proses pembuatan larutan CH3COOH, dengan menambahkan akuades ke dalam labu ukur hingga tanda batas, dan kemudian mengocoknya sampai homogen, maka tidak terjadi reaksi ditandai dengan larutan menjadi panas,tidak terjadi reaksi eksotermal, dan ketika diencerkan larutan menjadi bening.
3.      Pembuatan larutan KCl
Pada proses pembuatan larutan C2H5OH  , dengan menambahkan akuades ke dalam labu ukur hingga tanda batas, dan kemudian mengocoknya sampai homogen, maka terjadi reaksi ditandai dengan larutan menjadi dingin, dan ketika diencerkan larutan menjadi bening.


Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1. Proses yang digunakan untuk menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan dikenal sebagai standarisasi.
2. Indikator yang digunakan dalam praktikum menentukan warna yang akan dihasilkan. Dengan menggunakan indikator yang sesuai maka akan dapat terbaca sifat larutan tersebut.
3. Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
4. Larutan adalah campuran homogen yang mengandung sekurang-kurangnya 2 komponen yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Pelarut adalah zat yang umumnya berwujud cair yang jumlahnya lebih banyak, sedangkan terlarut adalah zat/komponen baik gas, cair maupun padatan yang jumlahnya lebih kecil.
5. Proses pembuatan larutan suatu zat yang berasal dari cairan pekatnya disebut  pengenceran.


A.Membuat Larutan 250 mL NaCl Dari Kristal NaCl Murni
   A. Landasan Teori
 Suatu larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Suatu larutan disebut suatu campuran karena susunannya dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Dalam campuran heteregon permukaan- permukaan tertentu dapat dideteksi antara bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah.
            Meskipun semua campuran fase gas bersifat homogen dan karena itu dapat disebut larutan, molekul-molekulnya begitu terpisah sehingga tak dapat saling menarik dengan efektif. Larutan fase padat sangat berguna dan dikenal baik. Contoh antara lain perunggu (tembaga dan zink sebagai penyusun utama), emas perhiasan (biasanya emas dan tembaga), dan amalgam kedokteran gigi (merkurium dan perak). Biasanya dengan larutan dimaksudkan fase cair. Lazimnya salah satu komponan (penyusun) larutan semacam itu adalah suatu cairan sebelum cairan itu dibuat. Cairan ini disebut medium pelarut atau pelarut (solvent).
Komponen lain, yang dapat berbentuk gas, cairan ataupun zat padat dibayangkan sebagai terlarut kedalam komponen pertama. Zat yang terlarut disebut disebut zat terlarut (solute).

   B.  Tujuan
Membuat larutan 100 mL NaOH dari kristal NaOH murni.
   C. Alat & Bahan


Alat :
1)     Neraca
2)    Neraca
3)     Pipet tetes
4)    Gelas Ukur 75 mL
5)    Labu ukur 100 mL
6)    Sendok stainless steel

Bahan :
1)     Kristal NaCl
2)    Akuades



   D. Cara Kerja
1.    Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu neraca, botol timbang, labu ukur 100 mL, sendok stainless steel, kristal NaCl, dan akuades.
2.    Menghitung jumlah NaOH yang diperlukan.
Jumlah mol NaOH = 250 mL x 1 mmol 
 = 250 mmol
 = 0,25 mol
Massa NaOH               = 0,25 mol x 40 gr 
   = 10 gram

3.    Menimbang 4 gram kristal NaCl.
4.    Larutkan kristal NaCl tersebut ke dalam gelas ukur 75 mL dengan air sebanyak 50 mL.
5.    Taruh larutan NaCl tersebut ke dalam labu ukur 100 mL.
6.    Lalu, tambahkan air ( Akuades ) hingga volume larutan tepat 100 mL dengan menggunakan pipet tetes.
7.    Kemudian, larutkan 100 mL di dalam labu ukur 100 mL tersebut kemudian ditutup dan diguncang-guncang dengan teratur.

   E.  Hasil Pengamatan
1.    10 gr NaCl murni sebelum dilarutkan ke dalam air, air tsb berwarna putih.
2.    Setelah dilarutkan ke dalam air, air tidak mengalami perubahan ( tetap berwarna putih ).
3.    Setelah di masukkan ke dalam labu ukur ar tsb berubah menjadi putih keruh.

   F.   Pembahasan
Setelah NaCl ditimbang sebanyak 10 gr, NaCl tsb ditaruhkan di gelas ukur 75 mL. Di dalam gelas ukur NaCl dilarutkan dengan air sebanyak 50 mL. Larutan NaCl tsb tidak mengalami perubahan warna. Setelah dilarutkan dengan sempurna, larutan NaCl di masukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan air sampai tepat 100 mL. Larutan tsb diguncang-guncang dengan teratur . Dan warna larutan tsb akan berubah menjadi putih keruh.

   G. Kesimpulan
Pengenceran adalah proses pengubahan konsentrasi suatu zat di tambahkan                              aquadest dengan volume tertentu.
Ketika kristal NaCl akan dilarutkan dengan akuades, maka tidak akan mengalami perubahan warna. Dan ketika larutan NaCl di masukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan akuades, larutan tersebut akan berubah warna menjadi putih keruh.

 SARAN
Dalam membuat larutan dan mengencerkan larutan kita harus :
1.      Mengetahui teknik dasar menimbang zat dan mengukur volume zat.
2.      Teliti dan hati – hati dalam melakukan percobaan.
3.      Mengetahui rumus – rumus yang digunakan dalam perhitungan menentukan massa dan volume larutan yang diperlukan untuk melarutkan dan mengencerkan zat.
4.      Mengetahui teknik dasar membersihkan alat – alat laboratarium kimia.
      
B. Pengenceran Larutan Pekat

Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit


A. Alat dan bahan
1. Alat
v   labu takar(1L)

v  pipet tetes(ukur)/pipet gondok

v  propipet

v  botol semprot

v  gelas ukur

2. Bahan                    
v  Asam cuka pekat (CH3COOH) 5M
v  Aquades

B. Cara kerja
1. Pengenceran CH3COOH (membuat 1L dan 5M)
v  Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
v Kemudian kami menghitung volume kepekatan asam cuka yang di perlukan dengan menggunkan rumus pengenceran,

Rumus :
M1 . V= M2 . V2

M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan

Dik : M=  5 M
M= 0,1M
V= 1000mL
Dit : V1 =……..?
M1 . V1 = M2 . V2
5M× V1 = 0,1 M×1000 mL
V100 M mL
5M
V=20 mL 

v  Lalu kami mengukur asam cuka yang dimasukkan ke Labu ukur sebanyak 20 mL dengan menggunakan pipet gondok
v  Bilas pipet gondok lalu tambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga tanda batasdengan hati-hati(menggunakan pipet gondok),ulangi sebanyak tiga kali
v  Pasang tutup labu ukur kemudian kocok tiga(3) kali keatas,kebawah

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Jaringan Tumbuhan XI

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

TEORI TUMBUKAN