LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN TUMBUHAN

Sabtu,14 September 2019

  

Nama.  :R Alpian Syah P

Kelas.     : XI MIPA
Sekolah :SMA ARRAHMAN DEPOK


           Laporan Penelitian


 Praktikum Jaringan tumbuhan kangkung


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: 
Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus: 
Ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica Forsk
          Tumbuhan ini kebanyakan tumbuh di daerah tropis dan subtropis, beberapa tumbuh di daerah sedang (Lawrence, 1951). Kangkung termasuk tumbuhan hidrofit yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air.
          Kangkung air atau Ipomea aquatiqa ditemukan di kolam, rawa, sawa, dan tegalan. Tumbuhnya menjalar dengan banyak percabangan. Sistem perakarannya tunggang dengan cabang-cabang akar yang menyebar ke berbagai penjuru. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan bentuk helaiannya seperti hati. Bunganya menyerupai terompet. Bentuk buahnya bulat telur dan di dalamnya berisi 3 butir biji.
Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di antaranya dianggap sebagai pengusir racun dari tubuh. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir. Kangkung ternyata juga memiliki manfaat sangat tinggi. Itu karena mengandung vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.

Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik) , antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik) , sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.

1.2  Masalah
a.      Apakah setiap tumbuhan dibangun oleh sel ?
b.      Bagaimana bentuk dan komponen sel penyusun akar, batang, dan daun karet?

1.3   Tujuan
Untuk mengetahui dan mengamati sel-sel yang membangun tumbuhan kangkung dan melihat perbedaannya pada setiap bagian tumbuhan.














BAB II
PEMBAHASAN

v    Sel Tumbuhan
Struktur Sel Akar
Gambar 1 : Akar Melintang
Gambar 2 : Akar Radial







Pada struktur akar kangkung masih terdapat empulur. Seperti struktur akar tumbuhan yang lain, akar kangkung juga memiliki epidermis, endodermis, korteks, serta pembuluh pengangkut (xylem dan floem).  Kangkung merupakan salah satu tumbuhan yang berakar serabut.

Struktur Sel Batang
Gambar 3 : Batang Melintang
Gambar 4 : Batang Tangensial










Batang kangkung tersusun atas sel aerinkim atau parenkim aerob, batang kangkung berwarna hijau sehingga mengandung kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa batang kangkung juga melakukan fotosintesis. Pada batang kangkung empulurnya mengalami perombakan(tidak terdapat empulur) sehingga bagian tengahnya berlubang dan dibatasi oleh ruas (buku), hal ini mendukung fungsinya sebagai tumbuhan air yang memiliki kemampuan untuk mengapung.
Struktur Sel Daun
Gambar 7 :Stoma Tipe Parasitik
Gambar 5 : Sayatan Transversal                                       Bagian Permukaan                               Bawah Daun
Gambar 6 : Sayatan Radial                                         Permukaan Bawah Daun
Gambar 8 :Trikoma bentuk                       bunga
 













              











Anatomi
Bagian permukaan bawah daun banyak terdapat stomata bertipe parasitik, hal ini disesuaikan dengan habitatnya di air. Pada daun juga banyak terdapat klorplas yang didalamnya terdapat klorofil untuk berfotosintesis.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan kelompok kami dapat menyimpulkan adanya perbedaan yang mendasar pada akar kangkung dengan batang kangkung, yaitu ada tidaknya empulur. Pada batang kangkung tidak terdapat empulur sehingga bagian tengahnya berlubang sesuai dengan fungsinya untuk mengapung diatas permukaan air yang didukung dengan adanya sel aerinkim atau parenkin aerob sedangkan pada akar masih terdapat empulur.

Pada Daun kangkung terdapat banyak stoma bertipe parasitic dan trikoma.

3.2  Saran 

1.      Untuk pengamatan selanjutnya diharapkan membuat preparat tumbuhan tersebut yang lebih halus atau tipis  dan lebih berhati-hati.
2.      Sebelum menggunakan mikroskop sebaiknya diperiksa terlebih dahulu.
3.      Dalam menggunakan mikroskop harus lebih teliti dan penuh kesabaran agar memperoleh hasil yang memuaskan.
4.      Saat memphoto, titik yang fokus sa    ngat mempengaruhi hasil gambar.

Comments

Popular posts from this blog

Cara mengencerkan larutan dan cara membuat larutan dengan kemolaran tertentu

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

TEORI TUMBUKAN